(dikutip dari Antar)
Sumsel : Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) bidang Kesehatan wilayah Sumatera Bagian Selatan
menilai, pertumbuhan peserta pekerja sektor informal menggembirakan
setelah mampu melewati target tahunan hingga 50 persen pada 28 April
2014.
"Jumlah peserta BPJS wilayah Sumbagsel yang meliputi
Sumsel, Babel, Lampung, dan Bengkulu telah tercapai 50 persen dari
target sebesar 400 ribu orang, untuk sektor informal hingga akhir tahun
2014. Tentunya, ini suatu capaian yang menggembirakan," kata Kepala
Kantor Wilayah BPJS Sumbagsel Handaryo di Palembang, Senin (28/4).
Ia
mengemukakan, pencapaian itu diluar perkirakan karena belum menginjak
pertengahan tahun telah menembus angka 200 ribu orang peserta baru
sektor informal.
Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh kesadaran
masyarakat kelas menengah ke bawah mengenai pentingnya memiliki jaminan
sosial bidang kesehatan.
"Pada prinsipnya, para pekerja informal
berkeinginan jika sakit tidak perlu pusing memikirkan biayanya, karena
sudah menjadi peserta BPJS dengan cara membayar iuran setiap bulan,"
ujarnya.
Ia menambahkan, para pekerja informal itu dapat
menentukan sendiri layanan kesehatan yang akan dipilih berdasarkan
dengan kesanggupan membayar iuran.
Untuk pelayanan kesehatan kelas I dikenai biaya Rp59.500 per bulan, kelas II Rp42.500, dan kelas III Rp25.500.
"Sejak
Maret, seiring dengan penyempurnaan sistem, para pekerja dapat membayar
secara bulanan atau sekaligus per tiga bulan, per enam bulan, atau
setahun," ujarnya.
BPJS Kesehatan resmi diluncurkan pada 1
Januari 2014, untuk mewujudkan amanat undang-undang mengenai pemberian
jaminan sosial secara menyeluruh kepada seluruh warga.
Adapun
target peserta BPJS Kesehatan wilayah Sumbagsel mencapai 17,9 juta jiwa
pada 2019. Sumsel sendiri dengan penduduk 7,4 juta jiwa, telah memiliki
sebanyak 3 juta jiwa sebagai peserta BPJS. (ant/ds)